Fungsi Hati (Foto/2.bp.blogspot.com) |
Hepatitis diartikan secara sederhana merupakan suatu peradangan pada hati. Masyarakat awam sering memberi istilah penyakit kuning atau liver. Peradangan hati disebabkan oleh virus, bakteri, maupun parasit. Hepatitis terdiri dari A, B, C, D dan E, bahkan belakangan ini ada ditemukan tipe hepatitis F dan G.
Untuk mengetahui tipe hepatitis yang diidap, penderita melakukan uji sampel darah. Gejala-gejala yang dialami pada umumnya mual-mual (nausea), muntah-muntah (vomiting), sakit kepala (headache), malas makan (anorexia), sakit kuning (jaundice), tinja berwarna tanah liat (clay color stools), air kencing berwarna gelap (dark urine) dan pembengkakan hati/liver (hepatomegaly).
Diagnosa
Hepatitis A, B, C, D, E, F dan G disebabkan oleh virus, namun ada juga hal lain yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit tersebut, yaitu disebabkan oleh minum minuman beralkohol dan juga efek samping dari mengkonsumsi obat penyakit lain yang dapat menimbulkan peradangan liver. Misalnya, jenis obat Isoniazid, merupakan obat untuk TBC. Efek samping dari mengkonsumsi obat ini dapat menyebabkan hepatitis pada 1% pasien.
Makin tua pasien keadaannya akan semakin parah. Obat-obat lainnya yang mengandung efek samping menimbulkan penyakit hepatitis, diantaranya adalah Haloathane, digunakan sebagai pembius (anastesi). Zidovudine, adalah obat antiviral (anti virus). Ketoconazole, adalah obat anti jamur. Nifedipine, obat penyakit jantung yang berfungsi sebagai pencegah saluran kalsium. Ibufrofen and indomethacin, adalah obat anti peradangan yang justru bisa membuat peradangan pada liver. Phenytoin, adalah obat untuk kejang-kejang. Depakote, adalah obat anti kejang lainnya. Amitriptyline, adalah obat yang sering digunakan sebagai antidepressant dan bisa menimbulkan peradangan liver. Rifampin and nitrofurantoin, merupakan antibiotik. Sebagian besar antibiotik berpotensi menggang liver. Namu, jenis obat-obatan tersebut, tidak akan mengakibatkan hepatitis jika kondisi tubuh si pasien memang sanggup menanganinya.
Hepatitis A. Hepatitis A adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Masa inkubasi hepatitis A sekitar 28 hari atau kisaran 15 sampai dengan 50 hari. Gejala-gejalanya adalah hilang nafsu makan, mual-mual, kulit dan mata kuning, nyeri/tidak nyaman pada perut, diare, demam, kelelahan. Gejala-gejala ini sering timbul pada orang dewasa daripada anak-anak. Penyebaran HAV ditemukan pada tinja (feces) penderita hepatitis A, biasanya menyebar dari orang ke orang dengan meletakkan sesuatu dalam mulut (walaupun tampaknya bersih), padahal sesuatu itu telah terkontaminasi tinja penderita hepatitis A.
Hepatitis B. Penyakit hati yang disebabkan serangan virus hepatitis B (HBV). Virus ini dapat menyebabkan infeksi seumur hidup atau kronis, sirosis atau jaringan parut pada hati, kanker hati atau liver, gagal hati, dan kematian. Virus hepatitis B dapat hidup pada manusia dan sinpanse. Namun, binatang sebagai sumber virus secara alamiah belum diketahui. Hanya saja virus hepadna yang mendekati susunan virus hepatitis B ditemukan pada beberapa jenis bebek, tetapi ternyata virus ini tidak menimbulkan sakit pada manusia. Gejalanya hampir sama dengan hepatitis A, namun pada jenis ini diketahui tinja berwarna merah tanah liat dan nyeri persendian. Gejala biasanya 12 minggu setelah terpapar virus hepatitis B dan terjadi pada 70% pasien dan umumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Kematian ini bisa terjadi pada sekitar 1% penderita hepatitis B. Angka ini lebih tinggi kepada penderita berumur di atas 40 tahun.
Hepatitis C. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini ditemukan di dalam darah orang yang terkena dan disebarkan melalui darah orang yang terinfeksi. Istilah laboratorium dan kesehatannya adalah HCV infection. Hampir 80% penderita hepatitis C menjadi hepatitis chronis, yang kemudian dianggap merupakan awal dari atau pencetus terjadi kanker hati (carcinoma hepatis) yang fatal. Masa inkubasi virus hepatitis C ini vervariasi antara 2 minggu hingga 6 bulan, tetapi lebih sering 6 hingga 9 miggu. Adapun terjadinya keganasan (kanker hati) setelah selama sekitar 20 tahun menderita hepatitis C yang kronis. Kematian akibat penyakit ini 1%-5% penderita berkemungkinan meninggal, hal ini menjadi alasan utama untuk dilakukannya transplantasi hati/liver.
Hepatitis D (Hepatitis Delta). Virus hepatitis D (HDV) merupakan virus RNA (Ribonucleic Acid/asam ribonukleat) tunggal yang membutuhkan bantuan hepatitis B untuk bertumbuh (replikasi). Semua jenis hepatitis memiliki gejala yang mirip walaupun tidak persis sama. Gejala hepatitis D biasanya tidak ada perbedaan dari hepatitis B, mengingat hepatitis D merupakan kelanjutan hepatitis B. Mengingat sifat hepatitis D yang membutuhkan koinfeksi dan superinfeksi dengan hepatitis B, maka siapapun yang sudah menunjukkan hepatitis B perlu waspada akan adanya serangan lanjutan berupa hepatitis D.
Hepatitis E. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV) dan ditemukan tahun 1987. Virus ini masuk dan mulai membelah diri di daerah pencernaan (usus besar dan kecil), tetapi paling banyak berkembang di liver. Virus hepatitis E cenderung gampang menyebar di daerah yang buruk lingkungan sanitasinya.
Perkembangan virus tidak berhenti hingga disini saja, ternyata telah ditemukan dua lagi virus yang berkembang yaitu virus hepatitif F dan G. Munculnya hepatitis F datang dari India di tahun 1983. Virus baru ini merupakan virus hepatitis yang disebarkan lewat feses (tinja). Hepatitis G yang ditimbulkan oleh HGV. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1996 dan dipercaya sebagai ‘’kawan’’ virus hepatitis C.
Sumber virus secara alamiah adalah manusia, binatang sinpanse dan beberapa kera liar. Namun, untuk penularannya ada sedikit perbedaan antara hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. Penularannya ada yang melalui makanan atau minuman dan ada juga yang melalui transfusi darah.
Hepatitis merupakan penyakit yang harus diwaspadai, dihindari dan ditanggulangi karena penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa pandang usia, bayi, anak-anak, remaja maupun dewasa. Dalam situasi permasalahan manusia yang semakin kompleks dan keadaan alam yang semakin tidak menentu, penyakit ini bisa datang kapan saja, bahkan mungkin telah bersarang di tubuh tanpa disadari oleh penderita. Menjaga kebersihan dan rekomendasi vaksin merupakan pencegahan yang paling mudah dan terjangkau. Semoga Allah SWT selalu memberi nikmat sehat kepada kita semua, amin.
Sumber Blog: http://netsains.com/2011/03/mengenal-seluk-beluk-hepatitis/?utm_source=feedburner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar