Penjahat Pecah Kaca Mobil di Lampu Merah (Foto/youtube) |
Petaling Jaya - Penjahat pecah kaca mobil di Indonesia biasanya menyasar mobil kosong yang tengah diparkir. Tapi di Malaysia, penjahat nekat memecah kaca mobil pengendara yang sedang menunggu lampu merah. Kejahatan ini terekam kamera dan diposting di Youtube.
Video kejahatan itu bisa dilihat di Youtube dengan judul "Malaysia snatch thieves on bike broke car window and rob Near Section 16 U-Turn.wmv". Setelah dilansir di situs sharing video itu, video itu beredar luas dan menjadi perbincangan di aneka situs jejaring sosial. Saat berita ini diturunkan, klip ini sudah ditonton 96.829 kali.
Kejahatan itu terjadi di Section 16, Petaling Jaya, Malaysia. Rekaman 23 detik itu awalnya hanya menunjukkan mobil yang berjajar menunggu lampu merah. Tiba-tiba muncul dua laki-laki menumpang sepeda motor mendekati sisi mobil yang berada di pinggir kanan.
Dan seketika dengan kecepatan luar biasa yang mengagetkan, pemotor tersebut memecahkan sisi kiri mobil dan mengambil tas dari mobil itu. Lantas mereka tancap gas. Aksi mereka hanya berlangsung beberapa detik.
Kejadian itu terekam oleh pengendara mobil yang memasang kamera pengawas di mobilnya pada 27 Maret 2011 yang lantas memuatnya di Youtube. Polisi setempat, Wan Abdul Bari Wan Abdul Khalid, menyatakan, korban dalam rekaman itu telah mengajukan laporan. Demikian diberitakan The Star, Minggu (10/3/2011). Dia menuturkan, penjahat biasanya mengincar pengendara mobil yang sendirian dan mengincar barang berharga yang ditempatkan di kursi penumpang depan atau belakang.
Abby Lu, 30, korban dari kejadian serupa di lokasi yang hampir sama, mengaku, dia kehilangan smartphone, iPad dan dompet ketika tasnya disambar penjahat pecah kaca tiga minggu lalu.
"Itu terjadi begitu cepat sehingga saya tidak punya waktu untuk bereaksi," katanya. Pecahan kaca mobilnya menyebabkan goresan pada tubuhnya. Meski demikian, pejabat polisi Kuala Lumpur Datuk Zulkifli Abdullah mengklaim, kasus seperti itu terus menurun.
Kelompok-kelompok perempuan mendesak korban mengajukan laporan polisi untuk membantu mengidentifikasi pelaku kejahatan tersebut. Meskipun kasus ini terjadi di Malaysia, namun ada baiknya kita yang berada di Indonesia selalu waspada. (nrl/nvt).
Video kejahatan itu bisa dilihat di Youtube dengan judul "Malaysia snatch thieves on bike broke car window and rob Near Section 16 U-Turn.wmv". Setelah dilansir di situs sharing video itu, video itu beredar luas dan menjadi perbincangan di aneka situs jejaring sosial. Saat berita ini diturunkan, klip ini sudah ditonton 96.829 kali.
Kejahatan itu terjadi di Section 16, Petaling Jaya, Malaysia. Rekaman 23 detik itu awalnya hanya menunjukkan mobil yang berjajar menunggu lampu merah. Tiba-tiba muncul dua laki-laki menumpang sepeda motor mendekati sisi mobil yang berada di pinggir kanan.
Dan seketika dengan kecepatan luar biasa yang mengagetkan, pemotor tersebut memecahkan sisi kiri mobil dan mengambil tas dari mobil itu. Lantas mereka tancap gas. Aksi mereka hanya berlangsung beberapa detik.
Kejadian itu terekam oleh pengendara mobil yang memasang kamera pengawas di mobilnya pada 27 Maret 2011 yang lantas memuatnya di Youtube. Polisi setempat, Wan Abdul Bari Wan Abdul Khalid, menyatakan, korban dalam rekaman itu telah mengajukan laporan. Demikian diberitakan The Star, Minggu (10/3/2011). Dia menuturkan, penjahat biasanya mengincar pengendara mobil yang sendirian dan mengincar barang berharga yang ditempatkan di kursi penumpang depan atau belakang.
Abby Lu, 30, korban dari kejadian serupa di lokasi yang hampir sama, mengaku, dia kehilangan smartphone, iPad dan dompet ketika tasnya disambar penjahat pecah kaca tiga minggu lalu.
"Itu terjadi begitu cepat sehingga saya tidak punya waktu untuk bereaksi," katanya. Pecahan kaca mobilnya menyebabkan goresan pada tubuhnya. Meski demikian, pejabat polisi Kuala Lumpur Datuk Zulkifli Abdullah mengklaim, kasus seperti itu terus menurun.
Kelompok-kelompok perempuan mendesak korban mengajukan laporan polisi untuk membantu mengidentifikasi pelaku kejahatan tersebut. Meskipun kasus ini terjadi di Malaysia, namun ada baiknya kita yang berada di Indonesia selalu waspada. (nrl/nvt).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar