Adegan dalam film Harry Potter. (Foto/Tempointeraktif.com) |
Keuskupan Gliwice di Polandia memperingatkan tujuh buku serial “Harry Potter” yang laris jutaan salinan di senatero dunia mengajarkan kemusyrikan.
Dalam suratnya kepada otoritas pendidikan di sana, Keuskupan Gliwice memperingatkan ketujuh buku tentang penyihir cilik Harry Potter itu mengajarkan anak-anak untuk mempraktekan ilmu sihir. Menurut mereka, semua sihir yang berbahaya itu gambarkan seolah-olah baik.
“Para guru dan orang tua seharusnya mengajakan anak-anak meminta kepada Tuhan Yesus jika ada masalah dan bukan mencari pertolongan serta jawaban dari peramal,” tulis Keuskupan Gliwice.
Polandia adalah negara yang didominasi penganut Katolik. Pemimpin Takhta Suci Vatikan sebelumnya, yakni Paus Yohanes Paulus II yang bernama asli Karel Jozef Wojtyla juga berdarah Polandia.
Ini bukan surat penolakan pertama oleh Gereja Katolik terhadap buku-buku Hary Potter. Pada 2003, Kardinal Joseph Ratzinger yang sekarang Paus Benediktus XVI menulis sebuah surat yang isinya ketujuh buku karya penulis J.K. Rowling asal Inggris itu dapat menyelewengkan keyakinan Kristen.
Ketujuh buku yang telah beredar itu, yakni Harry Potter and the Philosopher’s Stone, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Harry Potter and the Goblet of Fire, Harry Potter and the Order of the Phoenix, Harry Potter and the Half-Blood Prince, dan Harry Potter anf the Deathly Hallows.(Telegraph/Faisal Assegaf).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar