 |
| Kloset Duduk (Foto/gettyimages/Okezone) |
Kanker serviks berawal dari infeksi human papillomavirus (HPV) yang umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Namun ada sedikit angka yang penularannya lewat nonseksual.
Virus HPV memiliki bermacam-macam tipe, tetapi tipe yang berpotensi menimbulkan kanker serviks sekira 20 tipe, di antara yang tersering dan berisiko tinggi adalah tipe 16 dan 18. Penularan umumnya melalui hubungan seksual dan hanya sebagian kecil lewat nonseksual.
“Ada 1-2 orang di antara wanita yang melakukan screening kanker serviks didiagnosa penyakit tersebut. Penyebabnya bisa karena skin contact, mungkin saja tidak langsung, seperti pemakaian kloset duduk. Namun, kasusnya sangat jarang terjadi, hanya sekira 2-3 persen di antara 20 juta wanita yang sudah melakukan screening,” papar Laila Nuranna MD PhD, konsultan ginekologi dan onkologi Departemen Obstetrik dan Ginekologi Divisi Onkologi Universitas Indonesia/RSCM usai kuliah dan pemutaran film “Catching Cancer” bersama Profesor Ian Frazer, pencipta vaksin human papillomavirus (HPV) di FKUI, Jakarta, Selasa (26/4/2011).
Kontak antarkulit di bagian genital seperti saling bertukar pakaian dalam juga bisa memicu penularan virus. Sementara pada wanita hamil, penularan juga berisiko tinggi pada bayi yang dikandung.
Bila terjadi infeksi HPV, maka dalam waktu setahun, sekira 20 persen akan menetap dan sisanya akan dieliminasi oleh tubuh. Yang menetap ini dalam waktu 5 tahun dapat menimbulkan prakanker, kemudian berkembang menjadi kanker dalam kurun waktu hingga 20 tahun.
Virus HPV memiliki bermacam-macam tipe, tetapi tipe yang berpotensi menimbulkan kanker serviks sekira 20 tipe, di antara yang tersering dan berisiko tinggi adalah tipe 16 dan 18. Penularan umumnya melalui hubungan seksual dan hanya sebagian kecil lewat nonseksual.
“Ada 1-2 orang di antara wanita yang melakukan screening kanker serviks didiagnosa penyakit tersebut. Penyebabnya bisa karena skin contact, mungkin saja tidak langsung, seperti pemakaian kloset duduk. Namun, kasusnya sangat jarang terjadi, hanya sekira 2-3 persen di antara 20 juta wanita yang sudah melakukan screening,” papar Laila Nuranna MD PhD, konsultan ginekologi dan onkologi Departemen Obstetrik dan Ginekologi Divisi Onkologi Universitas Indonesia/RSCM usai kuliah dan pemutaran film “Catching Cancer” bersama Profesor Ian Frazer, pencipta vaksin human papillomavirus (HPV) di FKUI, Jakarta, Selasa (26/4/2011).
Kontak antarkulit di bagian genital seperti saling bertukar pakaian dalam juga bisa memicu penularan virus. Sementara pada wanita hamil, penularan juga berisiko tinggi pada bayi yang dikandung.
Bila terjadi infeksi HPV, maka dalam waktu setahun, sekira 20 persen akan menetap dan sisanya akan dieliminasi oleh tubuh. Yang menetap ini dalam waktu 5 tahun dapat menimbulkan prakanker, kemudian berkembang menjadi kanker dalam kurun waktu hingga 20 tahun.
Sumber Blog: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/04/26/195/450178/hiii-kloset-duduk-bisa-sebarkan-virus-kanker-serviks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar