Kilang Minyak BP yg meledak (Foto/AP) |
Keluarga dari korban meledaknya pengeboran minyak Deepwater Horizon memperingati satu tahun tragedi yang kemudian menyulut polusi laut terbesar dalam sejarah dan mencemari pantai mulai Texas hingga Florida, AS.
Tragedi itu tertanggulangi setelah 87 hari, dengan hasil 4,9 juta barel minyak mentah tumpah ke teluk Meksiko, mencemari ribuan mil pantai Amerika Serikat dengan kerugian ekonomi mencapai puluhan miliar dollar.
Hingga saat ini, satu tahun setelah tragedi yang menewaskan 11 orang itu, bangkai lumba-lumba yang diselimuti minyak masih sering ditemukan di pantai-pantai yang tercemar. Dan kini 120.000 orang menanti kompensasi akibat tragedi itu. Presiden Barack Obama berjanji akan melakukan berbagai cara untuk memperbaiki kondisi lingkungan di kawasan yang berhadapan langsung dengan Teluk Meksiko.
"Pemerintahan yang saya pimpin berjanji melakukan hal-hal yang dirasa perlu untuk melindungi dan memperbaiki kawasan pesisir teluk Meksiko," kata Obama. Selain itu, Presiden Obama juga berjanji akan meminta pertanggungjawaban BP atas semua kerusakan dan kerugian yang telah diakibatkannya.
"Sejak awal, pemerintah terus berupaya dengan sumber daya yang ada memperbaiki kerusakan akibat pencemaran minyak terburuk dalam sejarah negeri ini," lanjut Obama.
"Sekitar 48.000 orang masih bekerja tanpa lelah untuk memperbaiki lingkungan yang tercemari minyak. Hingga ada perkembangan signifikan, pekerjaan ini tidak akan berhenti," janji Obama.
Tumpahan minyak Deepwater Horizon hampir 20 kali lebih buruk ketimbang bencana serupa saat kapal tanker Exxon Valdes tenggelam tahun 1989.
Akibat bencana itu BP mengalami kerugian US$40,9 miliar atau sekitar Rp 384 triliun. Perusahaan ini juga menyediakan US$20 miliar atau hampir Rp172 triliun untuk membayar ganti rugi kepada masyarakat, pemerintah AS dan untuk perbaikan lingkungan yang tercemari minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar