Mat Iksan (Foto/Muslikah/Koran SI) |
Keluarga Mat Iksan (76) kaget bukan kepalang. Di saat sibuk mempersiapkan tahlilal 40 hari, Mat Iksan yang diyakini keluarga telah meninggal dunia malah pulang ke rumah.
Pada Rabu (20/4/2011) pagi Kliwon, salah seorang kerabat Mat Iksan, mendatangi rumah kerabatnya itu. Dia mengaku telah bertemu Iksan yang diketahui warga sudah meninggal dunia karena diduga bunuh diri di kawasan Gunung Klotok, Kota Kediri, Jawa Timur.
Tidak mempercayai apa yang dikatakan Kliwon, keluarga yang tinggal di Boto Lengket, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri langsung menjemput Mat Iksan dengan menggunakan sepeda motor.
“Waktu ketemu, Pak Dhe itu sama mbah Kliwon suruh nunggu di warung, akhirnya orang-orang menjemput pak Dhe di warung itu,” ungkap Sukemi, Keponakan Mat Ikhsan.
Sukemi sempat terkejut melihat Mat Iksan dalam kondisi sehat. Pasalnya, Sukemi meyakini bahwa Mat Iksan memiliki ciri-ciri yang sama dengan mayat yang ditemukan di Klotok waktu itu.
“Waktu itu kan wajahnya sudah rusak, jadi kami melihat cirinya yaitu telunjuk kaki kiri lebih pendek dibanding jari lainnya,” ungkap Sukemi.
Karena pihak kelurga sangat meyakini bahwa ciri-ciri tersebut dimiliki Mat Iksan. Akhirnya keluarga menerima mayat tersebut, dan melakukan penguburan di pemakaman umum Wonosari desa setempat.
Mat Iksan sendiri menyatakan bahwa selama ini dirinya sengaja pergi dari rumah. “Iya tidak kuat menghadapi hidup, anak saya mentalnya terbelakang, saya sengaja pergi dari rumah,” ungkapnya.
Mat Iksan mengaku, selama ini dirinya tinggal di proyek bangunan gedung di Keluraha Pocanan. Kedatangan Mat Iksan yang jasadnya telah ditemukan pada tanggal 25 maret lalu memaksa pihak kepolisian angkat bicara.
Saat itu dalam outopsi yang dilaksanakan oleh RS Bhayangkara menyatakan bahwa mayat yang wajahnya telah rusak tersebut adalah Mat Ikhsan. Mat Ihksan telah dinyatakan menghilang pada 19 Maret lalu, dan ditemukan gantung diri dengan kondisi yang sudah membusuk.
Pada Rabu (20/4/2011) pagi Kliwon, salah seorang kerabat Mat Iksan, mendatangi rumah kerabatnya itu. Dia mengaku telah bertemu Iksan yang diketahui warga sudah meninggal dunia karena diduga bunuh diri di kawasan Gunung Klotok, Kota Kediri, Jawa Timur.
Tidak mempercayai apa yang dikatakan Kliwon, keluarga yang tinggal di Boto Lengket, Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri langsung menjemput Mat Iksan dengan menggunakan sepeda motor.
“Waktu ketemu, Pak Dhe itu sama mbah Kliwon suruh nunggu di warung, akhirnya orang-orang menjemput pak Dhe di warung itu,” ungkap Sukemi, Keponakan Mat Ikhsan.
Sukemi sempat terkejut melihat Mat Iksan dalam kondisi sehat. Pasalnya, Sukemi meyakini bahwa Mat Iksan memiliki ciri-ciri yang sama dengan mayat yang ditemukan di Klotok waktu itu.
“Waktu itu kan wajahnya sudah rusak, jadi kami melihat cirinya yaitu telunjuk kaki kiri lebih pendek dibanding jari lainnya,” ungkap Sukemi.
Karena pihak kelurga sangat meyakini bahwa ciri-ciri tersebut dimiliki Mat Iksan. Akhirnya keluarga menerima mayat tersebut, dan melakukan penguburan di pemakaman umum Wonosari desa setempat.
Mat Iksan sendiri menyatakan bahwa selama ini dirinya sengaja pergi dari rumah. “Iya tidak kuat menghadapi hidup, anak saya mentalnya terbelakang, saya sengaja pergi dari rumah,” ungkapnya.
Mat Iksan mengaku, selama ini dirinya tinggal di proyek bangunan gedung di Keluraha Pocanan. Kedatangan Mat Iksan yang jasadnya telah ditemukan pada tanggal 25 maret lalu memaksa pihak kepolisian angkat bicara.
Saat itu dalam outopsi yang dilaksanakan oleh RS Bhayangkara menyatakan bahwa mayat yang wajahnya telah rusak tersebut adalah Mat Ikhsan. Mat Ihksan telah dinyatakan menghilang pada 19 Maret lalu, dan ditemukan gantung diri dengan kondisi yang sudah membusuk.
Sumber Blog: http://news.okezone.com/read/2011/04/20/340/448328/walah-sudah-dikubur-40-hari-iksan-pulang-ke-rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar