Jumat, 15 April 2011

Untuk Apa Kita Bekerja?

Ilustrasi (Foto/Getty Images)
Semua  orang harus bekerja. Tak sekadar untuk mendapatkan imbalan atau gaji. Namun lebih dari itu, orang bekerja juga karena ingin menerapkan kemampuan yang mereka miliki, dan merasa berharga bagi diri sendiri maupun orang lain.
Pernyataan itu diungkapkan Michael Maccoby, seorang antropolog, analis psikologi dan juga konsultan manajemen dalam bukunya berjudul "Why Work?".

Jika selama ini kita menganggap bekerja hanya mencari materi semata, mari kita bayangkan, berapa gaji atasan kita? Lalu, seandainya suatu saat nanti kita mencapai posisi seperti dia, akankah kita bahagia? Belum tentu. Karenanya, dalam bekerja kita mesti menjadikan proses bertumbuh sebagai motivasi.

Sulit bagi kita untuk bahagia bila materilah yang jadi acuan. Bahkan akan mudah terserang rasa bosan dan kemungkinan stagnan. Apalagi kah yang selayaknya kita jadikan pematik semangat untuk bekerja?

Banggalah pada profesi, tentukan target dan nikmati


Rasa bangga pada profesi, penting untuk menyadarkan kita dan juga orang lain bahwa kita bukanlah sekadar cari makan di perusahaan tempat kita bekerja.

Jangan luputkan pula soal terget-target kita ke depan. Pasti tak ingin kan kita berada di posisi yang sama dalam dua atau tiga tahun mendatang? Targetkan dari sekarang! Kalau kita mau menggantikan posisi atasan kita kelak atau menjadi pimpinan, mulai dari sekarang lakukan yang terbaik sebagai seorang bawahan atau anak buah.

Lalu, apalagi? Nikmati pekerjaan kita. Nikmati setiap prosesnya dan jadikan kesulitan yang dihadapi sebagai tantangan. Curahkan seratus persen kemampuan menyelesaikan tugas.

Tambah ilmu, berani bersaing


Supaya tidak jalan di tempat, gali terus potensi diri dan tambah ilmu sebanyak-banyaknya. Jangan malu bertanya dan diskusi dengan para senior seputar pekerjaan. Senior yang baik pastilah tak pelit berbagi masukan dan solusi seputar tugas-tugas. Pun sebaliknya, jangan ragu mengukurkan ide dan masukan jika dirasa perlu.

Dan ingat, dunia kerja tak pernah luput dari kompetisi. Baik persaingan dengan sesama karyawan, senior atau junior, maupun bersaing dengan perusahaan lain. Yakinlah, persaingan yang sehat, membakar gairah kita dalam bekerja.

Adanya persaingan memacu kita untuk lebih giat bekerja keras dan cerdas. Jadi, bekerja tak sekadar pergi-pulang menjemput rezeki, namun juga sebagai ajang aktualisasi diri, terus tumbuh dan berkembang.

Sumber Blog: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/03/19/198/436574/untuk-apa-kita-bekerja 

Tidak ada komentar: